بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم
Hari Jumat adalah hari yang mulia dan menjadi hari raya pekanan bagi umat Islam. Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya menganjurkan untuk memperbanyak sholawat di hari Jumat.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Hakim dan Ibnu Hibban. Syaikh al-Albani menyepakati keshahihannya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya termasuk hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu pula terjadi tiupan sangkakala dan binasa (seluruh makhluk). Maka perbanyaklah sholawat untukku di hari itu. Sesungguhnya sholawat kalian ditunjukkan kepadaku."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana sholawat kami ditunjukkan pada Anda, saat Anda telah terkubur dalam tanah?"
Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi."
Anjuran untuk memperbanyak sholawat di hari Jumat juga disebutkan dalam hadits riwayat Al-Baihaqi. Rasulullah SAW bersabda,
"Perbanyaklah membaca sholawat kepadaku pada setiap hari Jumat, karena sholawat umatku disampaikan kepadaku setiap hari Jumat. Barang siapa dari kalian paling banyak membaca sholawat kepadaku, ia adalah orang yang dekat kedudukannya denganku."
Mengutip buku Mukjizat Shalawat karya Habib Abdul Assegaf dan Indriya R. Dani, dalam hadits riwayat Abu Nu'aim, Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa bersholawat kepadaku pada hari Jumat 100 kali, ia datang pada hari Kiamat dengan cahaya, (yang) andaikata dibagi antara makhluk semuanya, cahaya itu akan memenuhinya."
Imam Ibnu Katsir juga menjelaskan perihal sholawat di hari Jumat tersebut dalam kitab tafsirnya. Ia mengatakan, "Rasulullah SAW menganjurkan bersholawat kepada kamu sekalian di mana pun berada, dan pasti akan sampai sholawat itu."
الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته